Hati-hati Terima Telepon yang Baru Kali Pertama Melakukan Panggilan

Webinar literasi digital Kabupaten Asahan.

ASAHAN, bumantaranews.com – Hati-hati bila menerima telepon dari yang baru kali pertama melakukan panggilan. Hal tersebut menjadi salah satu kesimpulan dari webinar Literasi Digital Kabupaten Asahan yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Jumat (23/7) pukul 09.00 WIB.

Kegiatan webinar tersebut dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham Literasi Digital, dengan tujuan mengedukasi dan mewujudkan masyarakat agar paham Literasi Digital lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 kota/kabupaten area Sumatera II, mulai Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta 600 orang di setiap kegiatan yang ditujukan kepada PNS, TNI/Polri, orang tua, pelajar, penggiat usaha, pendakwah, dan sebagainya.

Empat kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, yakni Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic, dan Digital Culture, yang  masing- masing kerangka mempunyai beragam tema.

Sebagai Keynote Speaker, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) H Edy Rahmayadi. Dalam sambutannya, Edy mengatakan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing-masing oleh putra putri daerah melalui digital platform. Presiden RI, Joko Widodo juga memberikan sambutan dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.

Oleg Sanchabakhtiar, Creative Concept dan Direktur Expert Planet Design Indonesia, pada sesi Kecakapan Digital,  memaparkan tema “Tips dan Trick Cara Membuat Konten yang Menarik bagi Generasi Milenial”.

Dalam pemaparannya, Oleg menjelaskan tips dan trik cara membuat konten yang menarik bagi generasi milenial, antara lain membuat konten yang orisinil, membuat headline yang menarik, isi yang memberikan informasi pengetahuan yang akurat, perspektif baru, menginspirasi, dengan kemasan yang sangat menghibur, durasi yang cukup, mempunyai jadwal tayang yang teratur, serta tahu konten yang paling banyak diminati generasi milenial.

Konten yang paling banyak diminati seperti, hiburan, liburan, video viral, meme, inspirasi dan motivasi, gambar indah, kutipan, kisah menyentuh, tips dan trik, serta video tutorial.

Tips dan trik konten yang dapat disebut menarik dan punya nilai positif berupa, berkualitas isi dan marketnya sesuai pasarnya, berkualitas mudah ditemukan, berkualitas mudah dibaca, berkualitas untuk bisa dibagikan, yang berkualitas akan mudah diingat, serta mengaplikasikan berkawan, berkarya, dan berbagi di tanah Indonesia.

Dilanjutkan dengan sesi Keamanan Digital oleh Sabam Parjuangan ST MKom, dosen Program Studi Sistem Komputer Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya Asesor BANSM Provinsi Lampung. Sabam memberikan materi dengan tema “Tips dan Trick Menjaga Keamanan Privasi secara Digital”.

Sabam menjelaskan data pribadi yang harus dijaga kerahasiaannya dan tidak dipublikasikan di media sosial mencakup, nomer id KTP password, PIN, dan kode OTP.

Tips saat berselancar menggunakan akun antara lain, membuat password yang kuat, berhati-hati melakukan unduhan, hidupkan mode privasi, pikirkan sebelum mengunggah, dan gunakan antivirus. Trik mengamankan seluruh akun pribadi dan datanya dengan menggunakan atau mengaktifkan dua faktor autentikasi atau 2FA.

Trik mengamankan akun media sosial meliputi, gunakan email yang memiliki 2FA, selalu log out dari perangkat ketika sudah selesai menggunakan, tidak membagi password kepada siapapun, tidak mudah menyetujui pertemanan tanpa mengenalnya dengan baik, hati-hati dengan permintaan teruskan pesan yang masuk ke inbox, serta hati-hati menerima telpon yang baru pertama kali melakukan panggilan.

Sesi Budaya Digital oleh Barita Manullang SH,  Kepala Seksi Ketenagaan SMK Cabdis Kisaran. Barita memberikan materi dengan tema “Literasi Digital bagi Tenaga Pendidik dan Anak Didik di Era Digital”.

Barita membahas literasi digital merupakan keterampilan mengkolaborasi, mengkomunikasikan, memahami teknologi dalam rangka berkreasi, berpartisipasi, dan berbagi pengetahuan.

Contoh literasi digital di sekolah meliputi, komunikasi dengan guru atau teman melalui media sosial, mengirim tugas lewat email, pembelajaran secara daring, dan mencari bahan ajar dari sumber terpercaya. Literasi digital dalam dunia pendidikan mencakup, menganalisis dan mengevaluasi, berkreasi dan berkolaborasi, menggunakan dan membagikan, serta penerapan penilaian etis.

Tantangan literasi digital antara lain masyarakat terlalu banyak menerima informasi di saat yang bersamaan serta terdapat konten negatif seperti pornografi dan isu SARA.

Kemampuan individu dalam mengakses internet, khususnya teknologi informasi dan komunikasi, harus dibarengi dengan literasi digital. Sehingga individu dapat mengetahui mana konten yang positif dan bermanfaat serta konten yang negatif.

Narasumber terakhir pada sesi Etika Digital oleh Joko Gunawan, reporter Gatra.com, Gatra Media Group Wilayah Labuhanbatu Raya. Joko mengangkat tema “Sudah Tahukah Kamu Dampak Penyebaran Hoax?”

Joko menjelaskan hoaks merupakan berita palsu atau informasi yang tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar. Berita palsu tidak dapat diverifikasi kebenarnya, baik secara fakta maupun ilmiah.

Faktor penyebaran hoaks meliputi, bentuk partisipasi, pengakuan atau eksistensi, provit, provokasi, dan propaganda. Berita hoaks dapat berdampak buruk bagi generasi muda karena dapat memicu perpecahan, baik antar individu maupun antar kelompok tertentu serta dapat menurunkan reputasi korban dan menguntungkan pihak tertentu.

Dunia internet sangat pesat perkembangannya, sehingga menyebabkan bisnis media online bertumbuh cepat. Kondisi ini mungkin menimbulkan masalah, diantaranya minimnya kualitas dan kredibilitas informasi yang sampai ke masyarakat apalagi terkadang masih kurang memperhatikan etika. Jurnalis sangat berperan dalam menangkal hoaks.

Maka, untuk memastikan informasi itu benar diperlukan landasan moral dan etika. Maka, guna menghasilkan berita baik dan benar, jurnalis wajib menaati kode etik jusnalistik serta memahami Undang-Undang Pers.

Webinar diakhiri oleh Michelle Wanda, Aktris, Presenter, dan Influencer dengan followers 46,5 ribu. Michelle menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber berupa, tips dan trik konten yang dapat disebut menarik dan punya nilai positif berupa, berkualitas isi dan marketnya sesuai pasarnya, berkualitas mudah ditemukan, berkualitas mudah dibaca, berkualitas untuk bisa dibagikan, yang berkualitas akan mudah diingat, serta mengaplikasikan berkawan, berkarya, dan berbagi di Tanah Indonesia.

Trik mengamankan akun media sosial meliputi, gunakan email yang memiliki 2FA, selalu log out dari perangkat ketika sudah selesai menggunakan, tidak membagi password kepada siapapun, tidak mudah menyetujui pertemanan tanpa mengenalnya dengan baik, hati-hati dengan permintaan teruskan pesan yang masuk ke inbox, serta hati-hati menerima telepon yang baru pertama kali melakukan panggilan.

Kemampuan individu dalam mengakses internet, khususnya teknologi informasi dan komunikasi, harus dibarengi dengan literasi digital. Sehingga individu dapat mengetahui mana konten yang positif dan bermanfaat juga konten yang negatif.

Serta, berita hoaks dapat berdampak buruk bagi generasi muda karena dapat memicu perpecahan, baik antar individu maupun antar kelompok tertentu serta dapat menurunkan reputasi korban dan menguntungkan pihak tertentu.(rel/md)