SIMALUNGUN, bumantaranews.com – Program Marharoan Bolon Kabupaten Simalungun meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MuRI). Program yang digagas Bupati-Wakil Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga-Zonny Waldi (RHS-ZW) tersebut berupa perbaikan dan pembangunan jalan swadaya terpanjang dalam 100 hari kepemimpinan.
Penghargaan dari Tim MuRI tersebut secara langsung diberikan kepada RHS-ZW di Gedung Serba Guna Pemkab Simalungun, Kecamatan Siantar, Kamis (5/8).
Senior Manajer MuRI Yusuf mengatakan, penghargaan diberikan atas perbaikan jalan sepanjang 317 kilometer, hanya dengan mengandalkan konsep gotong-royong.
“Selama 100 hari pertama ternyata diimplementasikanpembangunan jalan secara gotong-royong, murni dana dari masyarakat tanpa APBD, yang berhasil memperbaiki jalan sepanjang 317 kilometer, inilah dasar penghargaan yang kita berikan,” sebut Yusuf kepada wartawan.
Yusuf menjelaskan, perbaikan jalan secara gotong-toyong itu berdampak besar bagi kehidupan masyarakat, dan patut dijadikan contoh oleh kabupaten dan kota lainnya.
“Ini tentu bisa menjadi contoh, ternyata membangun tanpa APBD itu bisa, dengan konsep gotong- royong,” tukas Yusuf.
Bupati Simalungun RHS menjelaskan, awal gerakan Marharoan Bolon karena keterbatasan anggaran akibat refocusing untuk penanganan Covid-19. Tidak mau menunggu bola, RHS bersama ZW mengangkat filosofi gotong-royong yang sejak dulu ada dari nenek moyang, untuk membangun infrastruktur Simalungun.
RHS tidak menyangka partisipasi masyarakat bisa sebesar saat ini, dan mampu memberikan dampak yang luar biasa sehingga mendapatkan penghargaan dari MuRI.
RHS pun mengapresiasi seluruh pihak dan seluruh elemen masyarakat Simalungun yang sudah mau berpartisipasi dalam memperbaiki jalan dan menyukseskan gerakan Marharoan Bolon.
“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah menyukseskan gerakan Marharoan Bolon ini. Tidak sampai di sini saja, gerakan ini akan terus berlanjut dan akan memberikan dampak yang besar bagi masyarakat,” sebut RHS. (rel)