Depresi Usaha Macet, Putra Tewas Gantung Diri

RANTAU, bumantaranews.com – S alias Putra, warga Kelurahan Urung Kompas, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu ditemukan tewas tergantung dengan kabel hitam di dalam kamar mandi.

Korban ditemukan tewas di kamar mandi salah seorang warga di Perumahan Puri Surya Bandar Rejo Blok F No. 7 Kelurahan Ujung Bandar, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu, yang tak lain adalah di rumah teman korban, Selasa (10/8) malam.

Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu, AKP Parikhesit kepada wartawan menjelaskan, korban diduga tewas gantung diri karena depresi, tertekan oleh usahanya yang mampet atau tidak berjalan lancar.

Dari keterangan salah seorang saksi, korban yang selama ini diketahui bekerja sebagai juru masak di Kota Medan, Sumatera Utara itu sebulan lalu membuka usaha ayam geprek dengan modal usaha dari keluarganya.

Sebelum mengakhiri hidupnya, korban sempat mengutarakan sekilas masalahnya. Korban mengeluhkan usaha kuliner miliknya yang ada di jalan Baru Rantauprapat, Labuhanbatu yang tidak berjalan sesuai harapannya.

“Korban datang ke rumah temannya dan menceritakan masalahnya,” kata AKP Parikhesit, Rabu (11/8).

Persoalan tersebut diduga sebagai pemicu sehingga korban menjadi putus asa, tertekan dan nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri menggunakan kabel yang digantung di lubang angin kamar mandi.

Korban juga diketahui mempunyai kepribadian yang tertutup sehingga tidak banyak orang yang mengetahui masalahnya lebih jauh, baik keluarga maupun rekan – rekannya.

“Saat itu rekan korban sebagai saksi, sempat keluar rumah untuk bekerja dan meninggalkannya seorang diri. Ketika saksi pulang bekerja, saksi masih melihat sepeda motor korban berada di rumah, dan mencari – cari korban di seputaran rumahnya,” sebut AKP Parikhesit.

“Ketika membuka kamar mandi, saksi kaget melihatnya tergantung, sontak saksi coba menolong dengan mengangkat korban, namun sudah kaku. Saksi kemudian minta pertolongan warga sekitar,” imbuhnya.

Saat mengetahui informasi kematian korban, pihak keluarga menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan meminta agar jenazah korban untuk tidak di otopsi. (zas)