Banjir Landa Asahan, Batu Bara, dan Labuhanbatu, Ribuan Rumah Terendam

ASAHAN, bumantaranews.com – Sedikitnya, 707 kepala keluarga atau setara dengan 1.898 jiwa di Kabupaten Asahan terdampak luapan banjir akibat tingginya curah hujan deras mengguyur wilayah Sumatera Utara sejak kemarin malam. Banjir juga melanda Kabupaten Batu Bara dan Kabupaten Labuhanbatu.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Asahan melaporkan, ada 11 desa dan kelurahan yang terdampak luapan banjir dengan ketinggian air bervariatif antara 50 hingga 150 cm.

“Kondisi ini juga diikuti dengan lognsor di ruas jalan Kabupaten di dusun III Desa Gonting Sidodadi Kecamatan Bandar Pasir Mandoge,” kata Kepala BPBD Asahan, Asrul Wahid dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (16/8).

Ia menjelaskan, banjir juga mengakibatkan sebuah tanggul penahan sungai jebol di Desa Punggulan Kecamatan Air Joman Kabupaten Asahan, serta beberapa areal pertanian warga terendam banjir.

“Di beberapa daerah sore tadi seperti desa Sei Silau Tua, Desa Sei Silau Barat, Karya Ambalutu sekarang kondisinya telah surut dan akan surut total jika malam ini tidak terjadi lagi hujan,” kata Asrul.

Selain itu banjir juga terjadi di wilayah Kabupaten Batu Bara. BPBD setempat melaporkan sedikitnya ada 232 rumah yang terdampak genangan air, meliputi desa Kwala Sikasim 173 Kepala Keluarga (KK) dan Desa Sidomulyo 59 KK.

Banjir di Kabupaten Batu Bara ini hanya menggenangi di 1 kecamatan dan 2 desa dengan ketinggian air rata-rata 30-50cm.

BPBD saat ini telah membangun tanggul sementara di daerah rawan luapan air untuk mencegah meluapnya aliran sungai ke pemukiman penduduk.

Di Labuhanbatu, Aek Nabara Paling Terdampak

Sejumlah wilayah di Kabupaten Labuhanbatu dilanda banjir besar setelah satu malam diguyur hujan lebat. Aek Nabara, Kecamatan Bilah Hulu paling terdampak.

Banjir juga diperparah oleh debit air yang meluap dari Sungai Talihoran yang membelah kota Aek Nabara di Jalan Ampera, sehingga saluran air dari pemukiman warga tidak tertampung.

Camat Bilah Hulu, Hamdi Erazona Ritonga, Senin (16/8) kepada wartawan menjelaskan, intensitas curah hujan yang cukup tinggi mengakibatkan sejumlah titik di Kota Aek Nabara terendam banjir.

Beberapa wilayah banjir yang melanda Kecamatan Bilah Hulu yakni, wilayah Selatan Desa Emplasmen, wilayah N Empat, wilayah Utara Desa Perbaungan dan Desa Pondok Batu.

Dampak banjir besar itu juga menyebar sampai ke jalan utama diantaranya, Jalan Lintas Sumatera atau Jalinsum Aek Nabara depan Kantor Camat Bilah Hulu sepanjang 1 kilometer hingga Perbaungan, daerah Masjid Raya Kota dan jalan menuju Negeri Lama Kecamatan Bilah Hilir.

Akibatnya, lalu lintas hampir lumpuh, hanya kendaraan tertentu yang dapat melintasi genangan air setinggi lutut orang dewasa tersebut.

“Kalau curah hujan tinggi, wilayah tersebut memang langganan banjir karena berdekatan, termasuk kantor Camat Bilah Hulu. Hujan tadi malam luar biasa,” katanya.

Sementara, belum diketahui jumlah pemukiman warga yang terendam banjir sambil menunggu laporan dari kepala desa.

Seorang warga Aek Nabara bernama M Simanjuntak menuturkan, tinggi air mulai 30-50 sentimeter terjadi di wilayah Kota Aek Nabara, namun banjir terparah di dekat aliran Sungai Talihoran mencapai 1,5 meter, sekira pukul 08:00 WIB.

Menurutnya, ada sekira 80 pemukiman warga di Dusun Pondok Toyib dan Dusun Setia Warga air mencapai atap rumah. Ia meminta pemerintah membantu evakuasi warga terdampak banjir.

“Di wilayah itu genangan air cukup parah hingga 1,5 meter, karena dekat aliran Sungai Talihoran,” sebutnya.

Sementara itu, di wilayah lain yakni Kecamatan Rantau Utara dan Kecamatan Bilah Barat juga dilanda banjir hingga merendam rumah dan kendaraan warga.

Genangan air sejumlah titik di kota terlihat berpariativ mulai dari selutut hingga dada orang dewasa.(Per/Zas)