Hasil Tangkapan Nelayan akan Meningkat
ASAHAN, bumantaranews.com – Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Asahan akan membangun sistim komunikasi maritim stasiun peringatan dini di Asahan.
Hal tersebut, setelah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan dan Bakamla RI sepakat melakukan kerjasama serta melakukan survei di lahan pembangunan di Desa Silo Baru Kecamatan Silau Laut Kabupaten Asahan yang berbatasan langsung dengan selat Malaka.
“Pemerintah Kabupaten Asahan telah menyiapkan lahan yang terletak di Desa Silo Baru Kecamatan Silo Laut seluas 6000 M2 untuk dibangun sistem komunikasi maritim stasiun peringatan dini Bakamla RI,” kata Bupati Asahan H Surya di sela kunjungan survei mereka bersama Kasubdit Jaringan Bakamla RI Kolonel Bakamla, Suhardi, pada Rabu (18/8).
Surya menambahkan, dengan adanya kerjasama ini dan adanya stasiun Bakamla di Asahan akan memberikan dampak kepada masyarakat nelayan khususnya di Asahan dalam rangka peningkatan hasil tangkapan laut dan memberi kesejahteraan kepada masyarakat.
“Pemkab Asahan sangat antusias terhadap kerjasama ini, rencana Bakamla menjadikan daerah di Asahan sebagai lokasi pembangunan stasiun sistim komunikasi,” ujarnya.
Sementara itu, Kolonel Bakamla, Suhardi, menjelaskan, bahwa untuk melaksanakan tugas dan fungsi Bakamla RI sebagai institusi penyelenggara patroli keamanan dan keselamatan laut, sesuai yang diamanatkan Undang-undang nomor 32 tahun 2014 tentang Kelautan.
Bakamla, memerlukan tempat berlabuh alat utama sistem keamanan laut (Alutsiskamla) yakni kapal patroli di seluruh wilayah Indonesia dengan prioritas di wilayah yang membutuhkan perhatian khusus yaitu wilayah perbatasan langsung dengan Negara tetangga termasuk di Asahan. (Per)