Pedagang Perempuan Aksi Buka Baju di Gedung DPRD

Demo Protes PPKM Level 4 dan Tuntut Bantuan

SIANTAR, bumantaranews.com – Massa Aliansi Masyarakat Pematangsiantar Bersama (AMSB) yang didominasi kaum ibu para pedagang berunjuk rasa ke kantor Wali Kota dan gedung DPRD Kota Pematangsiantar, Kamis (2/9) sekira pukul 10.00 WIB. Dalam aksi tersebut, salah seorang pengunjukrasa sempat membuka pakaiannya saat berada di gedung DPRD.

Awalnya, massa berkumpul di Balai Bolon Lapangan H Adam Malik. Selain mempersiapkan spanduk dan poster, mereka berdoa agar aksi berjalan lancar. Usai berdoa, mereka berjalan kaki menuju kantor wali kota di Jalan Merdeka.
Dengan alat pengeras suara, mereka menyampaikan keluhan masyarakat akibat pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Kota Pematangsiantar. Mereka menuntut agar Pemko Pematangsiantar memberikan solusi, salah satunya bantuan.

Massa juga meminta agar Wali Kota Pematangsiantar, Hefriansyah Noor, menemui mereka. Namun yang datang Asisten II bidang Pembangunan dan Ekonomi, Zainal Siahaan. Zainal didampingi anggota Satpol PP dan personel Polres Pematangsiantar mendengarkan aspirasi warga terkait pelaksanaan PPKM Level 4.

“Tuntutan kami di sini, untuk menuntaskan PPKM ini! Terus, bagaimana mencari solusi yang terbaik, sementara kami yang sebagian mayoritas pedagang sudah mengikuti aturan?” sebut koordinator aksi, Tri Aditya.

Di hadapan massa, Zainal mengatakan pelaksanaan PPKM Level 4 terjadi karena masyarakat Kota Pematangsiantar selama ini kurang mematuhi protokol kesehatan secara baik dan benar.

“Masyarakat Siantar masih belum melakukan prokes secara baik. Termasuk mobilitas masyarakat kita masih tinggi. Dengan kejadian ini, kita harus sabar, sama-sama kita tekan Covid-19 agar bisa normal seperti biasa,” ujar Zainal.

Disebutkan massa, PPKM Level 4 sangat berdampak terhadap sendi-sendi perekonomian masyarakat. Karenanya, mereka meminta Pemko Pematangsiantar memberikan solusi nyata.

“Kami lapar! Ini yang perlu kami sampaikan kepada Pemerintah Siantar. Soal dikeluarkan kebijakan selama PPKM, itu benar-benar tidak disertakan solusi yang baik, sehingga kami masyarakat ini telah menjadi korban. Hidup masyarakat!” katanya.

Atas pernyataan tersebut, Zainal mengatakan pihaknya segera memberikan solusi dan bantuan kepada masyarakat terdampak PPKM Level 4. Termasuk menyampaikan aspirasi massa ke wali kota.

Selanjutnya, massa bergerak menuju gedung DPRD Pematangsiantar dengan berjalan kaki. Di gedung DPRD, mereka hanya diterima anggota Komisi ll Netty Sianturi.

Di tengah aksi, salah seorang pengunjukrasa perempuan nekat membuka baju di depan anggota dewan. Dia membuka kaos yang dikenakannya karena kesal selama ini hanya mendapatkan janji.

“Tiga rumah tangga yang kami perjuangkan. Ibu mewakili ibu-ibu di Siantar. Kami pedagang rela melakukan apapun demi anak, untuk makan anak kami, sekolah anak, bayar koperasi. Ibu pasti sudah mengerti,” katanya.

Insiden buka baju tersebutsempat membuat panik massa lainnya. Beberapa wanita berusaha menutupi tubuh wanita tersebut sambil menenangkannya. Bahkan meminta jangan divideokan.

“Selama ini kami ikuti. Nggak boleh jualan, kami nggak jualan. Tapi apa dikasih? Udah ditunggu lama. Apa lagi yang mau kami makan? Minta tolonglah beri kami bantuan, kami minta tolong,” ujar perempuan tersebut.

Netty Sianturi sendiri tampak panik melihat aksi tersebut dan berusaha menenangkan para pendemo. Katanya, ia akan menyampaikan tuntutan massa ke rapat gabungan komisi dan ke pimpinan dewan.

“Saya sangat berterima kasih kepada seluruhnya yang menyampaikan aspirasi. Tuntutan ini akan saya bawa ke rapat gabungan komisi. Hanya itu yang bisa saya terima, karena saya tidak bisa mengambil keputusan sendiri,” ungkap Netty.

Lalu, massa menyerahkan surat ke Netty agar DPRD segera menggunakan hak angket terkait kinerja Pemko Pematangsiantar dalam menangani pandemi Covid-19. (mat)