Diduga ODGJ, Ketua RT Minta Pemilik ‘Bom Tas’ Dirawat di RSJ

SIANTAR, bumantaranews.com – Pelaku teror ‘bom tas’, Reno Riandi telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di sel tahanan Polres Pematangsiantar. Namun Ketua RT 003/RW 002 beserta warga di Lingkungan l Jalan Nusa Indah, Kelurahan Simarito, Kecamatan Siantar Barat, tempat Reno berdomisili, mengharapkan agar pria tersebut tidak ditahan. Alasannya, mereka yakin Reno mengalami gangguan jiwa, sehingga sebaiknya dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ).

Ketua RT 003/RW 002 Lingkungan l Jalan Nusa Indah, Kelurahan Simarito Amran, bersama belasan warga akan mengajukan permohonan dengan mengumpulkan tanda tangan agar Reno dirawat di RSJ.

“Kemauan kami semua, Reno harus direhab. Dia memang benar Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), makanya kami, termasuk tetangganya sepakat untuk kumpul tanda tangan,” kata Amran, Sabtu (4/9) sekira pukul 12.30 WIB.
Warga bersedia mengumpulkan tanda tangan, kata Amran, karena merasa sangat prihatin. Terlebih karena Reno telah mengalami gangguan jiwa selama sekitar 15 tahun.

“Dulu, waktu keluarganya masih kaya, Reno itu ya masih normal. Cuma, setelah meninggal kedua orang tuanya, harta benda mereka kan terjual semua. Jadi si Reno ini gila karena memang tidak sanggup menahan keadaannya. Bahkan, omongannya pun lama-kelamaan ngawur,” tukasnya.

Tak hanya Reno, sambung Amran, kedua adiknya yakni Roji dan Roce juga mengalami gangguan jiwa. Hanya saja, Roji terlebih dahulu menghadap Sang Khalik. Sedangkan Roce masih dirawat oleh adik bungsu mereka, Resi yang kini tinggal di Kota Medan.

“Bukan Reno aja yang mengalami gangguan kejiwaan. Bisa ditanyakan ke pedagang buku di Taman Bunga,” ujar Amran.

Amran memang sangat mengharapkan Reno bisa dirawat di RSJ agar segera sembuh. “Daripada harus ditahan atau menjalani hidup sebagai napi. Kami juga minta Polres Siantar untuk memeriksa kejiwaan Reno,” sebutnya.

Reno merupakan pelaku ‘bom tas’ di simpang Jalan MH Sitorus dengan Jalan Gunung Simanuk-manuk Pematangsiantar beberapa hari lalu. Reno meletakkan tas bertuliskan ‘Awas Ada Bom’ di tiang besi yang ada di simpang jalan, tak jauh dari rumah dinas Walikota Pematangsiantar.

Setelah dievakuasi Tim Penjinak Bom (Jibom) Poldasu, ternyata tas tersebut berisi sebongkah batu besar seperti bekas bongkaran lantai keramik. Kepada polisi, Reno yang keesokan harinya diamankan dari kawasan Lapangan H Adam Malik Pematangsiantar, mengaku batu tersebut diambilnya dari Sungai Bah Bolon. (mat)