Softdrink Ini Bisa Bikin Hasil Tes Antigen Positif Palsu

bumantaranews.com – Saat hendak tes antigen sebaiknya hindari konsumsi lima minuman ini. Peneliti menyebut konsumsinya bisa membuat hasil tes antigen positif palsu. Apa saja lima minuman tersebut?

Saat ini tes antigen masih diandalkan sebagai salah satu upaya diagnosis Covid-19. Tes antigen berfungsi mendeteksi protein di permukaan virus. Cara kerjanya dengan mengambil sedikit cairan hidung atau tenggorokan sebagai spesimen untuk diuji.

Mengenai keakuratannya, tes antigen mungkin memberikan hasil positif atau negatif yang palsu. Artinya seseorang bisa jadi tidak benar-benar positif Covid-19, meskipun hasil tes antigen menunjukkan positif.

Hal ini bisa dipicu berbagai hal. Salah satunya penyimpanan alat tes yang kurang tepat sebelum digunakan. Hal lainnya bisa karena kontaminasi silang saat menguji spesimen pasien lainnya.

Terkait makanan, peneliti baru-baru ini juga menyebut konsumsi minuman tertentu bisa memicu hasil positif palsu pada tes antigen. Mengutip Express (27/9), hal ini disampaikan oleh kelompok peneliti Tübingen University di Jerman.

Lewat International Journal of Infectious Disease, mereka mengungkap lima jenis minuman yang dimaksud. Minuman ini memberi hasil positif palsu pada tes antigen menggunakan Abbott Panbio COVID-19 Ag Lateral For Test.

“Semua soft drink (Coca-Cola, Coca-Cola Zero, Fanta-Orange, Orange soft drink), energy drink (Red Bull), minuman alkohol (vodka, whiskey, dan brandy), air mineral botolan, dan air mineral berkarbonasi menyebabkan munculnya garis merah,” kata peneliti. Garis merah sendiri menunjukkan positif Covid-19.

Peneliti lantas mengungkap kemungkinan alasan hasil positif palsu ini. “Bisa jadi karena pH yang berubah dalam larutan ini, yang dapat memodulasi fungsi antibodi yang dilapisi pada garis uji,” katanya.

Mereka menyarankan tes antigen paling bagus dilakukan di pagi hari, sebelum seseorang makan atau minum apapun. Hasilnya diyakini bakal lebih akurat.

Lantas sebenarnya seberapa efektif tes antigen dalam mendeteksi Covid-19?
Sebuah penelitian pada Maret 2021 memeriksa hasil 64 studi akurasi tes yang mengevaluasi tes antigen atau molekular cepat yang diproduksi secara komersial. Hasilnya, para peneliti menemukan keakuratan tes yang sangat bervariasi.

Untuk orang dengan gejala COVID-19, tes dengan benar memberikan hasil positif rata-rata 72 persen. Interval kepercayaan 95 persen adalah 63,7 hingga 79 persen, yang berarti para peneliti yakin 95 persen bahwa rata-rata berada di antara kedua nilai ini.

Para peneliti kemudian menemukan orang dengan gejala COVID-19 yang benar dinyatakan positif oleh tes antigen hanya 58,1 persen. Interval kepercayaan 95 persen adalah 40,2 hingga 74,1 persen.

Peneliti menyimpulkan bahwa tes antigen akan lebih akurat jika dilakukan pada minggu pertama seseorang merasakan gejala. Jumlahnya mencapai 78,3 persen. Sementara pada minggu kedua, akurasi hasil tes antigen rata-rata turun menjadi 51 persen. (dc/int)