Atlet Disabilitas Minta Perhatian Pemkab Asahan
ASAHAN, bumantaranews.com – Video dua atlet disabilitas di Asahan, Sumatera Utara (Sumut) yang meyampaikan curahan hati (curhat) merasa tidak diperhatikan dan tidak mendapat dukungan pendanaan dari pemerintah daerah jelang mengikuti pertandingan nasional serta internasional viral di sosial media facebook.
Dalam unggahan yang diposting pemilik akun Adi Chandra Pranata, ada dua video dan dua atlet yang menyampaikan isi hati mereka. Dalam narasi video tersebut, keduanya menceritakan sebagai warga Kabupaten Asahan dan menjadi atlet disabilitas (keterbatasan fisik, red) tergabung dalam National Paralympic Committee (NPC).
“Saya Mila Apriani atlit NPC lari sprinter 100 meter Kabupaten Asahan. Kami mohon tolong perhatikan kami Bapak Bupati Asahan dan DPRD, supaya kami lebih semangat latihan untuk mengikuti pertandingan di Asian Youth Para Games di Bahrain. Saya ingin mengubah nasib kami pak, saya ingin mengharumkan nama Kabupaten Asahan. Kekurangan bukan halangan bagi saya. Namun saya memohon tolong perhatian kami pak,” kata Mila dalam videonya yang dilihat wartawan.
Begitu pula dengan video lainnya, seorang atlet Taekwondo difabel bernama Fadli Ramadhan menyebut dirinya sedang persiapan mengikuti Seleknas sebelum akhirnya mengikuti kejuaran di Cina.
“Saya Fadil Ramadhan, atlet NPC Taekwondo Kabupaten Asahan, dengan rasa hati yang paling dalam memohon perhatian untuk kami,” kata dia.
Video tersebut telah dibagikan dan banyak mendapatkan komentar dari pengguna sosial media.
Konfirmasi NPC
Ketua National Paralympic Committee (NPC) yang dikonfirmasi wartawan membenarkan jika kedua atlet tersebut adalah binaan pihaknya dan saat ini mereka tengah mempersiapkan diri dengan berlatih mengikuti kejuaraan internasional.
“Kalau yang perempuan itu namanya Mila Septiani atlet sprinter 100 meter putri akan bertanding mewakili Indonesia di Asian Youth Para Games di Bahrain bulan Desember dan yang laki-laki itu Fadil Ramadhan, atlet Taekwondo. Dia persiapan Seleknas untuk persiapan kejuaran di Cina tahun 2022,” kata Ernes.
Saat ini, Ernes mengatakan kondisi NPC Kabupaten Asahan sejak pertama kali dibentuk tahun 2018 belum pernah sama sekali mendapatkan bantuan pendanaan hibah dari APBD pemerintah daerah. Padahal, pihaknya sudah mengusulkan pengajuan anggaran tersebut melalui dinas terkait hingga beraudiensi ke Bupati Asahan.
“Jadi taunya kami usulan bantuan anggaran itu tidak ada tahun 2021, sementara kami masukkan melalui dinas. Wajarlah mereka menyampaikan kekecewaannya, “ kata Andi.
Selain keduanya, kata Andi, NPC Asahan juga mengirimkan seorang atlet untuk kontingen Sumatera Utara mengikuti Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) di Papua atas nama Vikri Toyib di cabang tenis lapangan kursi roda.
Andi berharap Pemerintah Kabupaten Asahan tidak diskriminasi terhadap dan bisa membantu para atlet disabilitas menjadi berprestasi. Sebab, selama mereka berdiri belum pernah sekalipun mendapatkan bantuan, sementara para atletnya sudah menunjukkan bukti prestasi.
“Kalau selama ini berjalan dari sumbangan donatur. Jadi tidak mungkin terus kita mengharapkan itu,” kata dia.
Sementaran itu, pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan melalui Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) menepis tudingan tidak memberikan perhatian kepada atlet difabel, meski diakui saat ini belum ada pengalokasian anggaran dana hibah dari APBD pemerintah daerah.
“Memang sejak sampai saat ini NPC belum mendapatkan bantuan (APBD). Namun perlu disampaikan, Disporapar sebelumnya telah memberikan dukungan pengusulan dana. Hal itu juga sudah direspon oleh Bupati. Namun karena kondisi hari ini dengan keterbatasan dana yang ada itu datangnya bukan dari dinas atau Pemkab Asahan,” kata Kadisporapar, Buwono saat dikonfirmasi.
Terkait kondisi atlet difabel yang saat ini akan mengikuti pertandingan internasional, Buwono menyatakan pihaknya akan tetap berupaya mewujudkan keinginan NPC dalam hal bantuan pendanaan.
“Jadi jika disebut tidak diperhatikan rasanya kurang tepat. Upaya pengusulan anggaran sudah dilakukan namun karena situasinya begini,” terangnya.
Ia juga menyatakan akan mendiskusikan hal ini dan memanggil pengurus NPC untuk duduk bersama mencari jalan keluar agar atlet Kabupaten Asahan yang berprestasi hingga membawa nama bangsa di level internasional tetap mendapatkan bantuan perhatian.
“Dengan situasi ini, kita akan diskusikan bersama NPC dicari langkah apa yang akan dilakukan,” ucapnya. (Per)