Awas, Lonjakan Kasus Covid-19 di Akhir Tahun!

JAKARTA, bumantaranews.com – Meski saat ini kasus harian Covid-19 secara nasional relatif menurun, Kepala BNPB sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Ganip Warsito mengingatkan agar seluruh pihak mewaspadai potensi gelombang ketiga penularan Covid-19 di Indonesia. Ganip mengatakan, para ahli memprediksi ancaman gelombang ketiga Covid-19 di tanah air bisa terjadi pada akhir tahun.

“Ancaman gelombang ketiga yang diprediksi oleh para ahli akan terjadi di bulan Desember,” kata Ganip saat meninjau Posko Relawan Sulut Hebat Kompak Lawan Covid-19 di Kota Manado, Sulawesi Utara, dikutip dari siaran pers, Minggu (10/10).

Ganip menuturkan, di Desember ada dua momentum besar yang perlu diwaspadai, yakni Hari Natal dan Tahun Baru. Menurut dia, momentum tersebut sangat berpotensi memicu kenaikan kasus Covid-19 karena adanya keinginan masyarakat untuk beraktivitas di luar ruangan. Selain itu, ujar dia, perubahan cuaca pada periode tersebut juga dapat memengaruhi daya tahan tubuh sehingga mudah terserang penyakit.

Namun, lanjut Ganip, potensi gelombang ketiga tersebut dapat dicegah dengan menerapkan protokol kesehatan ketat dan mengikuti program vaksinasi. Kedua hal tersebut merupakan kunci pencegahan dan mitigasi penularan Covid-19, ditambah dengan pola tracing, testing, dan treatment (3T) dalam penanganannya.

“Dua dasar tersebut merupakan hal yang harus senantiasa dilaksanakan demi mencegah terjadinya ledakan kasus di akhir tahun, sebagaimana menurut prediksi para ahli,” ujarnya.

Penambahan kasus harian Covid-19 di Indonesia secara nasional dalam beberapa pekan ini terbilang rendah. Minggu (10/10), kasus positif Covid-19 bertambah 894, sehingga secara kumulatif totalnya menjadi 4.227.932 kasus.

Berdasarkan pemeriksaan spesimen Covid-19 dalam 24 jam kemarin, angka positivity rate orang positif Covid-19 harian yaitu 0,62 persen secara total. Sementara itu, jika hanya berdasarkan dengan tes swab PCR, maka positivity rate yaitu sebesar 1,75 persen. Jumlah spesimen diperiksa yaitu 219.649 dari 144.670 orang.

Kemudian, kasus sembuh Covid-19 bertambah 1.584, sehingga jumlahnya menjadi 4.060.851. Sementara itu, kasus kematian akibat Covid-19 bertambah 123. Maka, total kasus kematian yaitu 141.381 jiwa. Jumlah kasus aktif tercatat turun 729, sehingga total menjadi 24.430.

Selain itu, hingga Minggu pukul 18.00 WIB, dari target 208.265.720 orang yang jadi sasaran vaksinasi, sebanyak 57.522.234 orang atau 27,62 persen telah mendapatkan vaksin Covid-19 dua dosis atau lengkap.

Sementara itu, yang mendapatkan suntikan vaksis dosis pertama sebanyak 100.189.038 orang atau 48,11 persen. Sasaran vaksinasi itu terdiri atas tenaga kesehatan, lanjut usia petugas publik, masyarakat rentan, dan masyarakat umum termasuk anak-anak usia 12-17 tahun. Target ini ditetapkan untuk mencapai kekebalan komunal (herd immunity) dari virus SARS-CoV-2.

Vaksin Tiba

Sementara itu, sebanyak 2.000.700 dosis vaksin Covid-19 tahap ke-87 tiba di Indonesia, Minggu (10/10). Vaksin Pfizer bentuk jadi ini langsung didistribusikan Kementerian Kesehatan ke 12 provinsi.

“Pembelian vaksin ini untuk menjaga stok vaksin di tanah air. Saat ini vaksin yang diterima Indonesia 280.527.920 vaksin baik dalam bentuk bulk atau bahan baku maupun vaksin jadi,” ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, dalam keterangan tertulis.

Nadia menegaskan, pemerintah terus berupaya melakukan percepatan distribusi vaksin Covid-19 ke seluruh wilayah Tanah Air hingga ke daerah terpencil dan terluar. Pemerintah pun terus mendorong pemerintah daerah, terutama yang cakupan vaksinasinya masih rendah, untuk melakukan percepatan dan perluasan vaksinasi. Khususnya kepada kelompok masyarakat rentan, seperti lansia.

Jangan Lupa Bawa Bekal

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan masyarakat Indonesia untuk tetap waspada dan tidak lengah terhadap bahaya penularan Covid-19. Utamanya, untuk masyarakat yang berkegiatan di luar rumah. Jokowi mengingatkan agar mayarakat membawa perbekalan untuk mencegah risiko terpapar Covid-19.

“Jangan pernah lengah dan tetap waspada, karena virus itu masih ada di sekitar kita. Anda yang hendak berkegiatan di luar rumah, jangan lupa membawa bekal untuk terhindar dari Covid-19,” ujar Jokowi dalam unggahannya di akun Instagram resminya @jokowi, Senin (11/10).

Unggahan itu disertai ilustrasi meja dalam sebuah kamar. Lewat ilustrasi tersebut, presiden mengajak masyarakat menemukan benda-benda yang wajib dibawa saat akan keluar rumah di masa pandemi.

“Jika mencermati gambar ini, Anda akan menemukan benda-benda yang wajib jika hendak keluar rumah di masa pandemi. Benda-benda apa saja?” ujarnya.

Jika dicermati, ada sejumpah barang-barang yang wajib dibawa, antara lain masker dan hand sanitizer. Selain itu ada pula barang penunjang seperti face shield serta termometer digital. Jokowi pun mengungkapkan, dari hari ke hari, situasi pandemi Covid-19 di Indonesia semakin membaik. Namun, bukan berarti pandemi sudah berakhir.

“Dari hari ke hari, situasi pandemi Covid-19 di Tanah Air kian membaik. Tapi. Pandemi ini belumlah berakhir. Kita tetap fokus kepada dua hal: vaksinasi yang dipercepat dan protokol kesehatan yang terus kita perkuat,” tegasnya. (net)