Pembunuh Patar Simanjuntak Ditangkap

SIBOLGA, bumantaranews.com – Seorang terduga pelaku penganiayaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa Patar Simanjuntak (29) dikabarkan telah diamankan oleh polisi, Minggu (10/10).

Selain terduga pelaku, polisi juga telah menyita barang bukti, diantaranya sebuah sepedamotor jenis CBR150 berwarna merah hitam.

Kasus pembunuhan tersebut diduga kuat berkaitan dengan perkelahian antara pelaku dengan pemuda Kampung Kelapa yang terjadi beberapa hari sebelum kejadian yang dilatarbelakangi pencurian 3 tandan pisang.

Ibu kandung korban, Dermince Purba (65) juga mengatakan hal yang sama, bahwa terduga pelaku telah diamankan polisi.

“Informasinya memang sudah ditangkap 1 orang. Mudah-mudahan polisi segera menuntaskan kasus ini,” kata Dermince ditemui di rumahnya, Senin (11/10).

Tak hanya itu, ibu 3 anak tersebut juga membenarkan dugaan kalau peristiwa yang menghilangkan nyawa anaknya berkaitan dengan kasus perkelahian beberapa hari sebelumnya.

“Iya, perkelahian di Jalan Patuan Anggi beberapa hari yang lalu,” ungkapnya.

Kini jenazah Patar masih berada di Rumah Sakit FL. Tobing. Rencananya, jenazah akan diutopsi ke Medan.

Hingga berita ini diturunkan, belum diperoleh keterangan dari pihak kepolisian terkait penangkapan terduga pelaku dan perkembangan hasil penyelidikan.
Informasi dari Kasi Humas Polres Sibolga, sekira pukul 16.30 WIB sore, Senin (11/10) akan dilakukan konfrensi pers oleh Kapolres Sibolga AKBP Taryono.

Diberitakan sebelumnya, Patar Simanjuntak warga Kampung Kelapa, Kelurahan Pancuran Gerobak, Kecamatan Sibolga Kota, Sumatera Utara ditemukan berlumuran darah, Minggu (10/10) sekira pukul 1.30 WIB dini hari.

Korban meninggal dunia saat hendak dibawa ke rumah sakit.

Menurut salah seorang keluarga korban, Patar ditemukan di sebuah gang sekitar rumahnya dalam keadaan tidak berdaya. Warga yang melihat kemudian kemudian membawanya ke rumah sakit.

“Di becak sudah meninggal waktu mau dibawa ke rumah sakit,” kata wanita yang tak ingin namanya disebutkan.

Patar diduga dikeroyok di sekitar SPBU Kebun Jambu Sibolga. Saat ditemukan barang-barang korban di dalam tas sandangnya hilang.

“HP dan KTP-nya hilang semua. Kosong tasnya, gak ada lagi isinya,” ungkapnya.

**Korban Pernah Terlibat Perkelahian
Dermince Purba (65), ibu kandung korban tidak terima dengan kematian anak sulungnya tersebut. Dia meminta Polisi segera mengungkap pelaku pembunuhan anaknya.

Menurut Dermince, sebelumnya Patar sudah tidur di rumah. Tiba-tiba dia terbangun karena ada seseorang yang menghubungi lewat ponselnya.

Patar kemudian pergi masuk gang depan rumahnya menuju Jalan Patuan Anggi. Bersamaan dengan itu, temannya berinisial DS alias MJ yang sebelumnya nongkrong di rumah Patar juga pergi naik sepedamotor menuju Jalan Patuan Anggi.

Tak berapa lama kemudian, DS pun datang mengantar sepedamotor milik temannya, yang juga nongkrong di rumah Patar sambil menyebut kalau Patar kena tikam.

“Sama-sama perginya orang itu (Patar dan DS, red). Dia (Patar) dari gang ini, si MJ (Deni) naik kreta. Kebetulan ada yang kami tunggu, tidur-tiduran kami di sini. Kudengarlah suara si MJ membilang, ditikam si Patar,” terang Dermince.

Mendengar itu diapun langsung bangkit dan pergi mencari anaknya tersebut bersama temannya ke Jalan Patuan Anggi. Lelah mencari, namun tidak ketemu.

Seorang warga kemudian menghampirinya dan mengabarkan kalau anaknya telah bersimbah darah di depan SPBU Kebun Jambu.

“Katanya sudah di depan galon (SPBU) si Patar. Langsung lah aku kesana, kulihat sudah lemas, langsunglah dibawa ke rumah sakit. Gak ada sebenarnya ditikam. Hanya, badannya memar kayak bekas pukulan benda tumpul,” katanya.

Sekilas, ibu 3 anak tersebut mengungkap sebuah kejadian perkelahian sekitar 3 hari yang lalu. Diceritakannya, beberapa anak muda terlibat pencurian pisang di Jalan Pari. Saat itu, beberapa orang pria yang diduga sebagai pemilik pisang datang membawa senjata tajam mengejar si pencuri pisang.

“Ada yang bawa parang, ada yang bawa cangkul,” ungkapnya.

Menurut Dermince, Patar tidak terlibat pencurian tersebut. Hanya saja, Patar mencoba melindungi temannya yang hendak dipukul di depannya.

“Kalau mencuri, gak ikut dia. Tapi, pas orang itu mau memukul kawannya, dibelanya. Gak dikasihnya kawannya itu dipukuli, itu sajanya,” pungkasnya. (ts)