Cerita di Balik Kegigihan ITTS Melahirkan Truk Listrik
Tim Riset Pengembangan Kendaraan Listrik Otonom Institut Teknologi Telkom Surabaya (ITTS) menelurkan inovasi berupa truk listrik. Desainnya tentu tanpa emisi sehingga ramah lingkungan. Jika segalanya berjalan mulus, inovasi itu bisa membantu truk angkutan barang untuk mendapatkan bahan bakar yang lebih murah.
NURUL KOMARIYAH, Surabaya
MIMPI besar memiliki truk bertenaga listrik yang bisa melaju di jalanan besar itu berawal dari sebuah pengalaman. Suatu hari, Rektor ITTS Tri Arief Sardjono bertugas di luar Pulau Jawa. Saat itu, dia melihat begitu banyak truk di tempat pengisian bahan bakar. Truk-truk tersebut mengantre solar. Lantas, Tri penasaran dan bertanya kepada salah seorang sopir.
“Saya tanya berapa lama bisa dapat solar. Kata mereka, kalau ngantre hari ini, dapatnya besok. Jadi, hitungannya hari, bukan jam,” kenangnya.
Saat itulah dia lantas terpikir opsi tenaga listrik sebagai pengganti bahan bakar solar. Tri menyebut, alasan tersebut sekaligus mendasari histori di balik pemilihan truk untuk dikonversi menjadi tenaga listrik.
Bukan bus atau jenis kendaraan lainnya. Dia mengatakan, pengembangan kendaraan listrik sejauh ini lebih banyak pada kendaraan berjenis penumpang.
Karena itu, inovasi truk listrik menjadi terobosan baru dalam mengembangkan kendaraan jenis angkutan barang. Riset gabungan pun dilakukan. Bareng dengan Yayasan Pendidikan Telkom, PLN, dan dishub sebagai regulator. Mahasiswa dan dosen lintas prodi ikut terlibat dalam proses tersebut.
Uniknya, mereka memanfaatkan truk lawas keluaran ’90-an yang sudah lama mangkrak alias tidak terpakai. Truk jadul bertenaga diesel itu lantas dikonversi menjadi truk bertenaga listrik. “Ini terbilang nekat. Sebab, baru pertama kali. Saya semangati semua yang terlibat. Saya yakinkan kalau dari sisi teknologi enggak ada apa-apanya, pasti bisa ditangani. Tinggal gelem opo gak. Buktinya juga bisa,” ujarnya.
Meski baru diperkenalkan kepada publik pada 22 September lalu, truk listrik itu sudah memenuhi standar kendaraan listrik. Yakni, adanya baterai, motor penggerak, dan driving assistance system. Selain itu, truk listrik dilengkapi layar digital untuk memonitor daya baterai dan kecepatan. Komponen driving assistance system yang ada di dalamnya mempunyai fitur kamera dan head unit. Sehingga mampu mendeteksi objek kendaraan lain, jalan rusak, hingga markah jalan yang akan dilewati sebagai panduan bagi pengendara.
“Jika berhenti mendadak, sistem cerdas pada truk listrik sudah memikirkan jarak aman dengan kendaraan yang ada di depannya. Sehingga truk akan otomatis mengatur pengereman,” imbuhnya.
Dia menambahkan, truk listrik juga memiliki alat timbang otomatis yang dapat digunakan untuk pengambilan data beban yang dibawa truk secara langsung tanpa masuk ke stasiun timbangan.
Cara kerja truk listrik secara singkat, controller sebagai penggerak dan baterai sebagai sumber energi akan bekerja saat proses starting dilakukan dengan menggunakan kartu khusus yang ditempelkan pada bagian dasbor truk. Saat ini tim yang tergabung dalam inovasi truk listrik sedang melakukan upaya pengujian untuk menambah kapasitas baterai. (jp)